13 April 2013- 23.55 WIB
Ummi, Inni Uhibbuki Fillah.. <3
Tokyo Tower, sebuah film yang sangat mengharukan.
Mengajarkan kita bagaimana seorang ibu amat sangat mencintai anaknya. Cerita
ini memang fiksi tapi faktanya, begitulah adanya. Apapun keinginan anaknya akan
diterimanya secara rasional. Satu hal yang tak akan pernah lepas, sampai
kapanpun ibu kita akan tetap menganggap kita anaknya sebagai seorang anak
kecil.
Merantau bukanlah hal yang mudah. Jauh dari orang tua itu
yang membuat kita berat hati, especially mom.. tapi untuk menggapai sebuah asa,
untuk menjemput sebuah cita taka da yang dapat kita lakukan kecuali menimba
ilmu di tempat yang lebih baik.
Ummi.. Inni uhibbuki fillah..
aku tau betapa sulitnya mempunyai anak sepertiku. Kau tau?? Aku selalu menitikkan air mata ketika dirimu melepaskan aku untuk pergi menuntut ilmu. Setiap waktu saat bis akan melaju ke kota Padang atau ketika dirimu melepas kepergianku di Polonia. Kau tau? Bahkan aku selalu menangis.
aku tau betapa sulitnya mempunyai anak sepertiku. Kau tau?? Aku selalu menitikkan air mata ketika dirimu melepaskan aku untuk pergi menuntut ilmu. Setiap waktu saat bis akan melaju ke kota Padang atau ketika dirimu melepas kepergianku di Polonia. Kau tau? Bahkan aku selalu menangis.
Seiiring berjalannya waktu, semakin bertambahnya umur. Ntah
kenapa aku bukan makin terbiasa jauh darimu, tetapi malah ingin selalu berada
di dekatmu.
Aku sadar, betapa sulitnya mempunyai anak sepertiku..
Yang aku lakukan hanyalah menengadahkan kedua tanganku agar
abi dan ummi selalu memenuhi kebutuhan materiku. Aku menganggapmu hanya sebagai
MESIN UANG. Betapa bodohnya aku..
Aku sadar, taka da yang bisa kuberikan padamu.. TAK ADA..
ntah sampai kapan angan-angan ini terus menjadi khayalan yang taka da ujungnya.
Sumimasen okaasan.
Aku sadar bahwa begitu tidak bergunanya aku kepadamu. Bahkan
sebuih dari jasamu tak jua bisa kubalas dengan setimpal. Dirimu selalu
menceritakan inginmu padaku, tapi lagi-lagi (anakmu yang tak berguna ini) hanya
menjadi pendengar setia.
Awi sayang Ummi karena Allah..
Setiap sujudmu dirimu takkan pernah alfa menyertai namaku
dalam do’amu, taka da orangtua yang melupakan anaknya. Seumur hidupnya, sebejat
apapun orangnya. Dirimu akan selalu mengasihi makhluk yang
pernah berada di rahimnya, mengisap asi dari putingnya.
Maafkan aku, bahkan diriku sering melupakanmu dalam do’aku,
diriku terlalu egois, sehingga untuk orang sedekatmu dengan diriku sering
kuabaikan haknya.
Keinginan ummi selalu terngiang dalam benakku, setegar
apapun aku tampak luar, ketika terngiang keinginan ummi yag satu itu, aku
selalu menitikkan air mata.
“Awi berharap semoga saat Awi harus mengabdi pada qawwam Awi
suatu saat nanti, yang melepaskan Awi adalah Abi, abi yang menjadi wali Awi
ketika tiba saatnya nanti. Awi berharap Ummi menjadi orang terdekat Awi ketika
Awi hamil, ketika Awi melahirkan jundi-jundi kecil Awi. Semoga Awi bisa seperti
Ummi yang selalu tegar. Tak pernah cengeng apalagi mengadu.” ~my little
whisper~